Reportase Webinar Seru: Cara Cerdas Menjadi Smart Investor

Ditulis oleh UNPARPlus pada Tue Mar 15, 2022

BANDUNG – UNPAR+ (UNPAR Plus) bekerjasama dengan Blibli menghadirkan narasumber Ronny Trian Surbakti, dosen sekolah vokasi Universitas Katolik Parahyangan serta seorang stock enthusiast yang telah berkecimpung di dunia investasi selama lebih dari empat tahun. Beliau hadir dalam webinar berbentuk talk show dengan topik ‘Cara Cerdas Menjadi Smart Investor’ yang dimoderatori oleh Antonius Oce sebagai host. Webinar ini dilaksanakan pada Rabu, 9 Maret 2022 secara Live yang dapat diakses secara daring lewat aplikasi Blibli.com. Webinar ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan tips bagi para investor awam yang akan terjun maupun yang sedang berkecimpung di dunia investasi.

Investasi sendiri dapat diartikan dengan bagaimana cara untuk mengembangkan uang atau aset yang dimiliki dengan tujuan untuk mendapat keuntungan dimasa yang akan datang. Konsep investasi sendiri tidak sama dengan konsep menabung, pada dasarnya konsep investasi bertujuan untuk memperoleh return atau keuntungan yang lebih baik dimasa yang akan datang dengan jangka waktu (time frame) yang telah ditetapkan serta disesuaikan dengan karakter dan profile resiko yang cocok bagi Anda untuk berinvestasi.

Namun perlu digarisbawahi, dalam berinvestasi bukan hanya melihat dari hasil return atau keuntungannya saja, namun Anda juga perlu melihat dan memahami bagaimana mengelola resiko dalam berinvestasi. Beliau menuturkan, “apabila resikonya sudah kita kelola dengan baik, keuntungan akan berjalan sesuai dengan resiko yang telah kita kelola tadi”. Ketahui terlebih dahulu karakter Anda seperti apa, kemudian tentukan resiko yang sesuai dengan karakter Anda, jangan sampai melakukan sesuatu yang memiliki potensi resiko yang tinggi dan merugikan Anda.

Tidak ada salahnya untuk Anda memulai investasi sejak dini, karena investasi berbicara mengenai sebuah proses. Anda dapat mulai mencicil dan mengalokasikan 5-10% uang dari pendapatan Anda untuk berinvestasi. Lakukan ini secara rutin dan konsisten untuk menikmati hasilnya 5 – 10 tahun yang akan datang. “Jika Anda dapat melakukannya secara disiplin dan konsisten, Anda akan menganggap investasi sebagai hal yang menyenangkan” tutur Ronny.

Sebelum memulai investasi, beliau memberikan beberapa saran informatif sebelum Anda terjun ke dunia investasi. Pertama, edukasi dan pemahaman dasar terkait investasi, dengan mengetahui tentang resiko dan instrumen investasi. Jangan sampai Anda salah membeli instrumen investasi yang ternyata bodong dan tidak dijamin oleh pemerintah dan negara, sehingga yang tejadi adalah kerugian. Kedua, mulailah dengan small money / uang kecil terlebih dahulu. Dibandingkan dengan ditabung, Anda bisa alihkan ke reksadana pasar uang, reksadana obligasi, maupun saham.

Beberapa instrumen konservatif investasi yang bisa Anda coba untuk mulai berinvestasi yang disesuaikan dengan resikonya antara lain seperti.

1. Reksadana dan Obligasi

Reksadana dan Obligasi memiliki resiko yang cukup kecil (low risk) dengan return yang lebih tinggi dibandingkan dengan menabung. Insturmen investasi ini sangat cocok bagi Anda seorang pemula.

1. Saham

Investasi saham memiliki resiko yang cukup tinggi (high risk), sehingga Anda perlu mempelajari terlebih dahulu terkait fundamental analysis, technical analysis, cara membaca laporan keuangan dan bagaimana melihat makro global dana berpengaruh atau tidak ke regional maupun ke perusahaan itu sendiri.

1. Crypto

Baru-baru ini Crypto sedang booming untuk dijadikan sebagai instrumen berinvestasi.

Webinar bertopik ‘Cara Cerdas Menjadi Smart Investor’ yang dibawakan oleh Ronny Trian Surbakti ini sangat menarik dan informatif apalagi bagi kalangan muda yang ingin berkecimpung di dunia investasi sejak dini dengan mengetahui dasar dan profile resiko dalam berinvestasi secara cerdas dan aman. Jadi instrumen investasi apa yang cocok untuk Anda pilih? (Dian)


Launch your GraphyLaunch your Graphy
100K+ creators trust Graphy to teach online
UNPARPlus 2024 Privacy policy Terms of use Contact us Refund policy