Coaching untuk mengatasi ketiadaan teaching pada online courses

Online learning diragukan efektivitas pembelajarannya karena ketiadaan instruktur. Bagaimana meyakinkan bahwa siswa hadir dan aktif mengikuti pembelajaran? Bagaimana memastikan siswa memahami konten pembelajarannya? Kehadiran instruktur agaknya tetap menjadi kunci untuk kesuksesan online learning.

Refleksi akhir tahun 2022, UNPAR+ kembali memikirkan arah untuk pengembangan platform online learning ke depannya. Bagaimana menjamin bahwa kompetensi yang dirancang pada pembelajaran daring dapat dicapai?

Kami akan lebih menghadirkan proses pengajaran (teaching process) pada pembelajaran daring. Ini berarti, online learning mesti dirancang untuk menghadirkan proses pengajaran melalui pengembangan materi (content) pembelajaran, interaksi antar siswa (cohort), dan pendampingan (coach).

Materi pengajaran akan lebih dikembangkan sehingga siswa dapat berinteraksi dengan dan belajar dari materi tersebut. Misalnya, materi diharapkan dapat lebih menghubungkan siswa dengan konteks keseharian atau lingkungan kerjanya. Ini berarti, materi perlu mencakup contoh relevan dan menarik supaya lebih merangsang penerapannya untuk memvalidasi materi pengajaran.

Interaksi antar siswa diperlukan untuk meningkatkan keterikatan dan keberhasilan proses pembelajaran. Fitur platform pembelajaran untuk diskusi interaktif seperti forum harus lebih dimanfaatkan.

Kehadiran instruktur dalam mendampingi proses pembelajaran (coaching) agaknya tetap penting dalam online learning. Instruktur yang memberi feedback dan respon yang membangun, seperti menjawab pertanyaan/kesulitan siswa dalam belajarnya. Forum di platform atau social media groups seperti WA group) tentu dapat dimanfaatkan. Kehadiran instruktur secara regular melalui virtual-real time interaction class dapat menentukan juga untuk kesuksesan online learning.

Pada akhirnya, refleksi akhir tahun 2022 ini menguatkan rencana untuk lebih memperbanyak online learning dalam bentuk coaching atau online training. Coaching dengan pengembangan content, cohort dan coach yang memastikan kompetensi yang dirancang dapat dicapai oleh siswanya.